DUNIA PENDIDIKAN
Membahas Hal-Hal Seputar Dunia Pendidikan
Wikipedia
Jumat, 08 Juli 2022
MENGENAL ISTILAH
YANG DIGUNAKAN DALAM PENERAPAN KURIKULUM MERDEKA
Istilah-istilah baru dalam kurikulum Merdeka penting
untuk di ketahui khususnya bagi Bapak/Ibu guru, hal ini untuk membiasakan diri
atau terbiasa dengan istilah-istilah ini. Istilah istilah ini merupakan
pengganti dari istilah-istilah yang lama pada kurikulum kurikulum sebelumnya
(K-13).
Berikut beberapa rangkuman istilah-istilah baru yang
di gunakan dalam implementasi kurikulum merdeka yang kami rangkum, analisis dan
simpulkan,
1. Kurikulum Operasional
Satuan Pendidikan (KOSP) menggantikan
istilah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
2. Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) menggantikan Silabus
3. Capaian Pembelajaran (CP) menggantikan Kompetensi Inti (KI)
4. Modul Ajar menggantikan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
5. Tujuan
Pembelajaran menggantikan Kompetensi Dasar (KD)
6. Kriteria Ketercapaian
Tujuan Pembelajaran (KKTP) menggantikan
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
7. Indiktor Ketercapaian
Tujuan Pembalajaran (IKTP) menggantikan
Indiktaor Pencapaian Kompetensi (IPK)
8. Sumatif menggantikan Penilaian Harian (PH)
9. Sumatif Tengah
Semester (STS) menggantikan Penilaian Tengah Semester
(PTS)
10.Sumatif Akhir Semester
(SAS) menggantikan Penilaian Akhir
Semester (PAS)
11.Indikator Asesmen menggantikan indikator soal
12.Formatif menggantikan Penilaian Teman Sejawat
Selain itu, ada juga
istilah istilah yang baru yang di gunakan, di antaranya adalah,
1. Profil Pelajar
Pancasila
2. Teaching at the Right Level
(TaRL)
Nah, berikut penjelasan selengkapnya tentang
istilah-istilah tersebut.
Capaian Pembelajaran (CP)
Capaian
pembelajaran (CP) merupakan pengganti dari Kompetensi Inti (KI) dan
Kompetensi Dasar (KD) dalam kurikulum 2013. Dalam penulisan, format capaian
pembelajaran atau di singkat CP tidak ada lagi ada pemisahan antara aspek
pengetahuan, keterampilan dan sikap dalam KI dan KD tetapi penggabungan dan
pengintegrasian dalam satu paragraf yang utuh.
Capaian pembelajaran setiap fase,
merupakan deskripsi yangmencakup pengetahuan keterampilan serta kompetensi
umum. Yang selanjutnya di turunkan menjadi capaian pembelajaran sesuai atau
menurut elemen yang di petakan berdasarkan perkembangan siswa.
Alur
Tujuan Pembelajaran (ATP)
Alur Tujuan Pembelajaran (ATP)
merupakan kelanjutan dari Capaian Pembelajaran (CP). ATP memiliki fungsi yang
sama dengan silabus pada kurikulum 2013, yaitu sebagai acuan perencanaan
pembelajaran. Setelah menganalisis capaian pembelajaran, selanjutnya guru harus
membuat alur tujuan pembelajaran.
Alur Tujuan Pembelajaran adalah
rangkaian tujuan pembelajaran yang tersusun secara sistematis dan logis,
menurut urutan pembelajaran sejak awal hingga akhir suatu fase. Selain itu,
alur tujuan pembelajaran sebagai panduan guru dan siswa untuk mencapai capaian
pembelajaran di akhir fase tersebut.
Terdapat beberapa aspek-aspek dalam
operasional komponen ATP. Secara operasional komponen alur tujuan pembelajaran
dapat memuat tiga aspek yaitu, kompetensi,
konten, dan variasi.
Secara umum, ada 2 langkah dalam
penyusunan perangkat ajar untuk suatu mata pelajaran:
Konsep Alur Tujuan Pembalajaran
Konsep Alur Tujuan Pembelajaran dan
kaitannya dengan Capaian Pembelajaran dapat di lihat dalam info grafis di bawah
ini.
Modul Ajar
Modul Ajar ini merupakan
pengganti dari RPP dalam Kurikulum 2013. Yang membedakannya adalah, Modul Ajar
ini di lengkapi dengan berbagai materi pembelajaran, lembar aktivitas siswa,
dan asesmen untuk mengecek, apakah tujuan pembelajaran di capai siswa.
Sehingga dapat dikatakan bahwa modul ajar memiliki
komponen yang lebih lengkap di bandingkan RPP. Terdapat dua macam modul ajar
dalam kurikulum 2022 atau kurikulum Merdeka, yaitu,
1. modul ajar umum, untuk proses pembelajaran yang di wajibkan untuk
semua guru mapel, dan
2. modul ajar khusus, yaitu, proyek profil pelajar Pancasila, yang di khususkan untuk mengembangkan proyek profil
pelajar Pancasila. Di mana ini hanya di buat oleh guru yang mendapat tugas
tambahan sebagai koordinator proyek tersebut.
Modul ajar ini selayaknya seperti Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), tetapi di lengkapi dengan berbagai materi
pembelajaran, lembar aktivitas siswa, dan asesmen untuk mengecek apakah tujuan
pembelajaran di capai siswa.
Selain itu, ada empat istilah baru dalam Modul Ajar
Umum dalam Kurikulum Merdeka, antara lain:
· Pemahaman permakna artinya informasi tentang manfaat yang akan di
peroleh peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran.
· Pertanyaan pemantik yang di buat oleh guru sebagai motivasi rasa
ingin tahu dan kemampuan berpikir kritis.
· Refleksi peserta didik dan guru di lakukan untuk melihat
Kembali proses pembelajaran yang telah di lakukan secara lebih terinci.
· Glosarium merupakan kumpulan istilah dalam suatu bidang secara
alfabetik yang di lengkapi dengan definisi dan artinya. Glosarium ini di
perlukan untuk kata atau istilah yang memerlukan penjelasan lebih dalam.
Jika dalam kurikulum 2013 kita mengenal istilah Penguatan Pendidikan Karakter (PPK), dalam Kurikulum Merdeka kita akan mengenal istilah Profil Pelajar Pancasila. Profil Pelajar Pancasila adalah profil lulusan yang bertujuan menunjukkan karakter dan kompetensi yang di harapkan menguatkan nilai-nilai Pancasila bagi peserat didik dan pemangku kepentingan.
Dalam Profil Pelajar Pancasila terdapat enam dimensi
yang di harapkan dimiliki oleh peserta didik, keenamnya adalah,
1.Beriman bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa Hai dan berakhlaq Mulia,
2.Berkebhinekaan Global
3.Mandiri
4.Bergotong-royong
5.Bernalar kritis dan
6.Kreatif
Teaching at Right Level (TaRL) adalah sebuah pendekatan belajar yang mengacu pada
tingkatan capaian atau kemampuan peserta didik. TaRL tidak mengacu pada tingkat
kelas, melainkan mengacu pada tingkat kemampuan siswa. Inilah yang menjadikan
TaRL berbeda dengan pendekatan lainnya.
Olehnya itu, TaRL dapat menjadi
jawaban dari persoalan kesenjangan pemahaman yang selama ini terjadi di dalam
kelas.
Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan atau KOSP.
KOSP ini adalah nama lain dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). KOSP
memuat seluruh rencana proses belajar yang diselenggarakan di satuan pendidikan
sebagai pedoman seluruh penyelenggaraan pembelajaran. Untuk menjadikannya
bermakna, KOSP harus dikembangkan sesuai dengan konteks dan kebutuhan peserta
didik dan satuan pendidikan.
Penyusunan dokumen KOSP hendaknya di mulai dengan
memahami secara utuh, kerangka dasar kurikulum yang di tetapkan oleh
pemerintah, antara lain, Tujuan Pendidikan Nasional, Profil Pelajar Pancasila,
SNP, Struktur Kurikulum, Prinsip Pembelajaran dan Asesmen serta Capaian
Pembelajaran.
Bagi yang sudah memiliki dokumen KOSP dapat langsung
melakukan peninjauan dan revisi.
Demikianlah informasi tentang istilah-istilah dalam
kurikulum Merdeka, mudah-mudahan ada manfaat.
terima kasih.
MENGAPA
KURIKULUM MERDEKA – APA KEUNGGULAN DARI KURIKULUM MERDEKA
Apa sih keunggulannya kurikulum Merdeka ini?
Pertanyaan ini mungkin muncul di benak teman-teman, khususnya yang bergerak,
berprofesi, atau yang merasa tertarik dengan duania pendidikan. Dalam tulisan
ini kami akan memberikan informasi, apa sih keunggulan kurikulum merdeka di
bandingkan dengan kurikulum-kurikulum sebelumnya.
3
Keunggulan Kurikulum Merdeka
Keunggulan
Kurikulum Merdeka di bandingkan dengan kurikulum sebelumnya setidaknya ada 3
yakni kurikulum
ini lebih,
1.sederhana
dan mendalam
2.merdeka
3.relevan
dan interaktif
Pertama adalah Lebih Sederhana dan Mendalam
Keunggulan kurikulum Merdeka yang pertama adalah kurikulum merdeka itu lebih sederhana dan lebih mendalam. Dalam kurikulum ini, materi pembelajaran akan fokus pada materi yang esensial.
Selain itu, kurikulum ini juga akan fokus pada
pengembangan kompetensi peserta didik pada fasenya. Sehingga belajar menjadi
lebih mendalam, bermakna, tidak terburu-buru dan menyenangkan.
Sementara itu, untuk standar pencapaian kompetensi
akan di buat jauh lebih sederhana, dengan materi yang lebih sedikit. Sehingga,
ini akan memberikan waktu bagi guru untuk mendalami setiap konsep yang akan di
belajarkan ke paserta didiknya.
Kedalaman materi sangat penting, sehingga menjadi
fokus kurikulum ini adalah pada kedalaman materi, bukan kelebaran atau keluasan
materi.
Kembali ke standar pencapaian, bahasa yang di
gunakan akan jauh lebih mudah di mengerti. Ini di dasari, atas keluhan
guru-guru akan rumitnya dan banyaknya sistem penilaian yang harus di selesaikan
oleh guru selama ini. Sistem penilaian ini di lakukan dengan melibatkan
guru-guru untuk membantu mereformulasi apa itu standar pencapaian dalam
kurikulum.
Input dari guru sangat penting, oleh karena gurulah
yang menggunakan penilaian ini. Melalui kurikulum ini, sekolah-sekolah atau
guru tidak perlu untuk buru-buru dalam menyelesaikan materi, tidak perlu
memaksakan untuk pindah materi walaupun anaknya belum mengerti.
Sehingga di harapkan pembelajaran akan lebih
menyenangkan, lebih menenangkan bagi para peserta didik. Olehnya itu, ini akan
mengurangi peserta didik yang stres, praktek selama ini, terkadang perserta
didik belum mengerti satu konsep, namun sudah di paksa pindah ke konsep
berikutnya, dan ini dapat membuat stres.
Keunggulan yang kedua adalah Lebih
Merdeka
Keunggulan kedua dari kurikulum merdeka adalah
kurikulum ini lebih merdeka, ada kemerdekaan bagi sekolah, bagi guru, dan bagi
peserta didik. Kurikulum ini memerikan otonomi atau kebebasan.
Ada tiga
point penting dalam keunggulan kedua ini, yakni:
1.Tidak
ada program peminatan di SMA. Peserta didik dapat meimilih mata pelajaran
sesuai minat, bakat dan aspirasinya.
2.Guru
mengajar sesuai tahap capaian dan perkembangan peserta didik.
3.Sekolah
memiliki wewenang untuk mengembangkan dan mengelola kurikulum dan pembelajaran
sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan dan peserta didik.
Salah satu contoh penerapannya, adalah pada dalam
program SMA, tidak ada lagi yang namanya program peminatan. Peserta didik bisa
memilih mata pelajaran sesuai minat bakat dan aspirasinya pada 2 tahun terakhir
di tingkat SMA.
Melalui kurikulum ini, peserta didik, tidak
terkotak-kotak kepada IPA-IPS, mereka di beri kebebasan untuk dapat memilih
mata pelajaran sebagian IPA, atau sebagian dari IPS.
Model kurikulum seperti ini sudah di lakukan dalam
program-program kurikulum internasional. Di negara-negara maju, sekolah
memberikan kebebasan bagi peserta didik untuk membuat pilihan sendiri, sehingga
anak-anak kita dari kecil mereka sudah di biasakan untuk bisa memilih dan
akuntabel.
Selain itu, dalam kurikulum merdeka ini guru ini
diberikan hak untuk mundur apa maju di dalam kurikulum itu di dalam suatu fase
sesuai dengan tahap pencapaian dan perkembangan murid-muridnya.
Ini merupakan perubahan yang luar biasa, dan ini menjawab
tututan dan komplain banyak guru bahwa, terkadang walaupun anak-anaknya belum
siap maju kedepan, di paksa untuk maju. Dan ini praktek yang tidak baik.
Sekolah di dalam kurikulum Merdeka ini di berikan
kewenangan untuk mengembangkan kurikulum sendiri. Untuk itu, sekolah perlu
untuk menyesuaikan dengan karakteristik sekolah, peserta didik dan lingkungan
sekolah.
Keunggulan yang ketiga adalah Lebih
Relevan dan Interaktif
Dua model pembelajaran yang paling relevan dengan
kondisi sekarang ini adalah pembelajaran proyek melalui pemecahan masalah. Oleh karena, pembelajaran
melalui kegiatan projek memberikan kesempatan yang lebih luas kepada peserta
didik untuk aktif mengeksplorasi isu-isu aktual misalnya isu lingkungan,
kesehatan, dan lainnya untuk mendukung pengembangan karakter dan
komptensi Profil Pelajar Pancasila.
Melalui kurikulum merdeka ini, peserta didik, murid-murid di harapkan aktif di dalam kelas melalui project-based yang banyak. Melalui Project, kita akan memberikan ruang bagi peserta didik untuk memaksimalkan potensinya, menunjukkan karyanya dalam menyelesaikan task yang di berikan dalam project.
Hal ini sangat releval dengan keterampilan hidup abad 21,
seperti skill-skill yang akan dibutuhkan anak itu pada saat dia keluar. Dia
harus bisa bekerja secara kelompok dia, harus bisa menghasilkan suatu hasil
karya, dia harus bisa berkolaborasi dan memikirkan hal-hal secara kreatif.
Selain itu, hal ini juga dapat memberikan peserta didik kesempatan untuk
mengembangkan karakter mereka.
Harapannya melalui kurikulum ini, anak-anak jauh lebih interaktif. Dia
memerlukan skill-skill masa depan untuk membantu dia dalam menyiapkan diri
dalam bekerja, dan bermasyarakat. Anak-anak akan berhadapan dengan digital
revolution dan lain-lain.
Mari kita biasakan anak-anak kita untuk bisa berkolaborasi dengan kreativitas dan berpikir
kritis (critical thinking), dengan karakter yang
baik. Melalui kurikulum ini, kita berharap karakter baik akan terbangun seperti
pembiasaan dalam bekerjasama, bergotong royong bersama teman-temannya.
Peserta didik, atau anak didik perlu di arahkan untuk melakukan
project-project berbasis lingkungan, Project-project climate change,
project-project kebhinekaan untuk membangun rasa toleransi antara suku antara
agama, project-project kesehatan untuk mengerti dampak kesehatan pada dirinya,
literasi digital dan lain-lain. Semua project-project ini penting, dan relevan
untuk menjadi ide proyek bagi guru.